Haze (2008)
Pendahuluan
Haze adalah sebuah game first-person shooter (FPS) yang dirilis pada tahun 2008 oleh Free Radical Design dan diterbitkan oleh Ubisoft. Game ini awalnya dibangun sebagai eksklusif untuk PlayStation 3 dan dijual sebagai salah satu game besar untuk konsol tersebut. Dikenal dengan premis yang menarik dan penggunaan mekanik gameplay yang unik, Haze bertujuan untuk memberikan pengalaman tembak-menembak yang berbeda dengan menambahkan elemen cerita dan moralitas ke dalam pertempuran.
Namun, meskipun game ini diantisipasi sebagai salah satu rilisan utama untuk PS3 pada saat itu, Haze menerima kritik yang cukup tajam terkait desain dan eksekusinya, yang membuatnya kurang diterima oleh para penggemar dan kritikus.
Sinopsis Cerita
Haze berlatar di masa depan yang distopia, di mana dunia hokijp168 sedang dilanda konflik besar yang melibatkan dua faksi utama: pihak pemerintah yang kuat dan pasukan pemberontak yang berusaha menggulingkan rezim yang ada. Pemain mengendalikan karakter utama bernama Shane Carpenter, seorang prajurit tentara dari perusahaan militer swasta (PMC) yang bernama Mantel Corporation.
Cerita dimulai dengan Shane yang bergabung dengan Mantel, yang menggunakan teknologi canggih untuk meningkatkan kemampuan fisik tentara mereka. Salah satu inovasi besar dalam permainan adalah penggunaan “Nectar”, sebuah obat yang dipasok kepada tentara untuk meningkatkan daya fisik dan mental mereka, memberikan mereka keunggulan dalam pertempuran. Namun, seiring berjalannya waktu, Shane mulai menyadari bahwa ada sisi gelap dari teknologi tersebut dan dampak dari “Nectar” pada moralitas pasukan.
Seiring berjalannya cerita, Shane harus menghadapi kenyataan tentang perusahaannya dan memilih apakah akan terus mengikuti perintah atau bergabung dengan pihak pemberontak untuk melawan kejahatan yang dia temui di dalam struktur militer.
Gameplay
Gameplay Haze adalah FPS yang menggabungkan elemen tembak-menembak tradisional dengan mekanik yang cukup unik, yaitu penggunaan “Nectar”, yang memberikan kemampuan sementara kepada tentara, seperti peningkatan kekuatan dan penglihatan yang lebih tajam. Namun, mekanik ini datang dengan konsekuensi, karena Nectar memiliki efek samping yang dapat merusak kesehatan mental tentara jika tidak dikendalikan dengan baik. Ketika Shane mulai merasa keraguan terhadap peranannya dalam Mantel, pemain akan merasakan dampak dari perubahan ini, yang mempengaruhi cara permainan berlangsung.
Selain elemen “Nectar”, Haze juga mengusung pertarungan tim dan taktik, dengan pemain harus bekerja sama dengan rekan-rekan satu tim untuk menyelesaikan misi. Pemain juga diberikan berbagai jenis senjata untuk digunakan, mulai dari senapan serbu hingga senjata berat.
Walaupun desain cerita dan beberapa mekanik gameplay cukup menarik, Haze gagal memberikan pengalaman yang memuaskan dalam banyak hal. Misalnya, AI musuh yang terkesan tidak konsisten, level desain yang terasa monoton, dan kontrol yang kurang responsif menjadi beberapa aspek yang membuat banyak pemain merasa frustrasi. Sementara itu, pertempuran yang seharusnya seru dan intens malah terasa datar dan repetitif.
Penerimaan Kritikus
Setelah dirilis, Haze mendapat sambutan yang kurang positif dari para kritikus. Walaupun premis cerita yang mengusung tema moralitas dan teknologi masa depan sempat menarik perhatian, banyak yang merasa bahwa eksekusi permainan ini tidak sesuai dengan harapan.
Kritik utama terhadap game ini meliputi gameplay yang membosankan dan kurang inovatif. Banyak pemain merasa bahwa meskipun game ini mencoba untuk menawarkan mekanik yang unik dengan Nectar, banyak elemen tersebut tidak cukup kuat untuk mengangkat keseluruhan pengalaman bermain. AI musuh yang cenderung tidak menantang dan level desain yang monoton membuat game ini terasa lebih membosankan daripada menantang. Selain itu, meskipun visualnya cukup untuk standar PS3 pada saat itu, Haze tidak mampu bersaing dengan game FPS lainnya seperti Call of Duty 4: Modern Warfare yang lebih unggul dari segi grafis dan gameplay.
Sebagai tambahan, peralihan karakter utama dari seorang prajurit yang setia menjadi pemberontak dalam cerita juga terasa tidak cukup terbangun dengan baik, membuat keputusan-keputusan moral dalam game tersebut terasa kurang berdampak.
Kesimpulan
Haze adalah sebuah game yang menyajikan ide dan konsep yang menarik, terutama dengan cerita yang berfokus pada moralitas, teknologi, dan dampaknya terhadap pasukan militer. Namun, meskipun berpotensi untuk menjadi game yang luar biasa, Haze gagal untuk memenuhi harapan baik dalam hal gameplay maupun desain. Kritik terhadap mekanik, AI, kontrol, dan desain level membuat game ini tidak dapat bersaing dengan game FPS lain yang lebih solid pada masanya. Sebagai hasilnya, Haze lebih dikenal sebagai sebuah eksperimen yang gagal daripada game yang inovatif.
Jika Anda mencari pengalaman FPS yang lebih solid dan memuaskan, mungkin ada banyak pilihan lain yang lebih baik daripada Haze, meskipun game ini bisa tetap menjadi objek pembicaraan menarik bagi penggemar game retro atau mereka yang tertarik dengan sejarah industri game.